PERANAN LAUTAN BAGI INDONESIA
PERANAN LAUT BAGI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi laut yang cukup luas dengan luas kawasan sekitar 7,7 juta Km2. Indonesia sebagai negara dengan teritorial laut terluas di dunia dengan keseluruhan garis pantai sepanjang 80.791 km. Luas lautan Indonesia lebih luas dibanding daratan. Sekitar 5,8 juta Km2 (75%) luas wilayah Indonesia merupakan perairan, sedangkan daratannya hanya seluas 1,9 juta Km2(25%).Oleh karena itu aneh bila orang Indonesia apatis terhadap kehidupan dari laut. Laut menyimpan potensi yang luar biasa bermanfaat bagi kehidupan manusia dan banyak sekali manfaat bagi kehidupan di bumi. Sayangnya, kebanyakan dari kita sering terlupa dengan manfaat sumber daya alam yang satu ini.
Istilah trend yang sangat sering kita ucapkan kepada sesama kita adalah sebuah ungkapan, “Kelaut ajalah”. Ungkapan ini biasa diucapkan untuk orang-orang yang merasa malu dengan sesuatu, sehingga ungkapan “Kelaut ajalah” ini mencerminkan bahwa laut adalah muara terakhir pembuangan sesuatu hal yang tak berguna. Ungkapan ini sebetulnya juga menjadi simbol, betapa tak menghargainya kita sebagai manusia Indonesia terhadap laut Indonesia itu sendiri. Abai terhadap pengelolaan laut maka membuang potensi kekayaan terbesar yang tersimpan di tanah air.
PERAN LAUT PADA MASA HINDU – BUDHA (ABAD KE 4-14 M)
Laut berperan sebagai media transportasi utama perdagangan dunia pada masaHindu-Buddha, masyarakat di zaman Hindu-Budha tidak hanya berdagang, namun juga menyebarkan agama Hindu dan Buddha di Indonesia. Laut berfungsi sebagai jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan antar wilayah di Indonesia pada zaman tersebut dan negara-negara lain di dunia seperti India, Cina (Tiongkok) dan lain-lain.
Salah satu faktor terpenting yang tidak diragukan lagi dalam terciptanya Negara Indonesia adalah laut. “Bhineka tunggal ika” akhirnya dipakai sebagai semboyan bangsa ini yang menegaskan kesatuan dalam berbagai perbedaan. Semboyan itu berasal dari Kitab Sutasoma karya mpu Tantular dizaman Majapahit. Lagu “Nenek Moyangku” menjadi sebuah saksi bahwa betapa berpengaruhnya laut bagi bangsa ini. Laut memainkan peran yang tak akan tergantikan dalam proses terbentuknya negara ini. Munculnya kerajaan Sriwijaya sebagai kerajaan maritim adalah bukti betapa laut memang menunjukkan peran pentingnya bagi adanya sebuah integrasi.
Kerajaan Sriwijaya muncul sekitar abad ke 7 M. Pulau Sumatera merupakan wilayah kekuasaan Sriwijaya termasuk di dalamnya adalah Bangka-Belitung. Bahkan, Kamboja, Thailand, dan Semenanjung Malaya juga menjadi bagian dari kerajaan maritim tersebut.
Wilayah Sriwijaya menjadi lokasi yang sangat strategis bagi perdagangan antara India dengan Tiongkok. Peran pantai timur Sumatera dan pantai utara Jawa sangatlah penting kala itu. Sriwijaya dikenal sebagai daerah penghasil kapur barus, cengkeh, pala, lada, dan timah. Dikarenakan lokasi yang sangat penting bagi perdagangan India dan Tiongkok, Sriwijaya mengalami dampak lain dari adanya perdagangan tersebut.
Balaputradewa yang menjadi raja Sriwijaya kala itu telah mengadakan hubungan dengan raja Dewapaladea dari Benggala (India). Hubungan tersebut tak terbatas pada hubungan politik saja. Dari hubungan tersebut terdapat unsur agama yang mulai dibawa masuk ke Sriwijaya. Pada waktu itu Benggala merupakan pusat dari agama Budha Mahayana. Dengan adanya hubungan yang baik, penyebaran agama Budha Mahayana menjadi sangat subur. Sriwijaya juga melakukan penaklukan yang membuat penyebaran agama Budha lebih mudah lagi. Sementara itu, hubungan dengan Tiongkok lebih bersifat politik yang ditandai dengan dikirimkannya bantuan pasukan Tiongkok untuk Sriwijaya dalam menghadapi Jawa.
Tahun 1377 armada angkatan laut Majapahit menyerang Sriwijaya. Serangan ini mengakhiri riwayat Kerajaan Sriwijaya. Meskipun demikian, kerajaan ini tetap memberikan peran bagi terintegrasinya sebuah wilayah melalui penaklukan-penaklukan wilayah agama yang dianutnya.
Keunggulan Sriwijaya dalam bidang maritim dilanjutkan oleh Malaka yang dahulu juga merupakan bekas wilayah kerajaan Sriwijaya. Sebuah negara murni berbentuk pelabuhan transit di Indonesia. Malaka tidak memiliki hasil-hasil sendiri yang cukup penting dan harus mengimpor dari negara lain untuk mencukupi kebutuhan pangan negerinya. Letak Malaka sangat strategis waktu itu karena merupakan salah satu trayek dalam sistem perdagangan internasional dari Cina dan Maluku di timur bahkan sampai Afrika Timur dan Laut Tengah di barat. Malaka memiliki banyak trayek perdagangan dengan berbagai daerah yang saat ini masuk dalam wilayah Indonesia seperti Malaka-pantai timur Sumatera yang menjajakan hasil-hasil bumi seperti emas, kapur barus, lada, dan sutra. Hal ini membuktikan bahwa Malaka juga memiliki andil dalam menyatukan wilayah Negara Indonesia saat ini.
Jaringan yang sangat luas dengan kepentingan ekonomi masing-masing menjadikan adanya hubungan Semenanjung Malaya dengan negara-negara kepulauan Indonesia pada masa pra-kolonial. Lama-kelamaan hubunganpun bersifat kultural. Malaka menjadi salah satu bagian yang merupakan jaringan terbesar kala itu yang disebut dengan jalur sutera. Jalur perdagangan membentang ke barat sampai India, Persia, Arabia, Suriah, Afrika Timur, dan Laut Tengah. Sedangkan ke utara sampai Siam dan Pegu serta ke timur sampai Cina. Malaka dengan rempah-rempah Indonesianya menjadi bagian paling penting disamping Gujarat dan India. Keberhasilan Malaka sebenarnya bukan hanya terletak pada letaknya yang strategis, tetapi juga karena kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh penguasanya sangat menguntungkan para pedagang dengan memberikan berbagai fasilitas yang dibutuhkan.
Peta Jalur Sutera
Masuknya ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang ekspansionis, seperti Samudera Pasai di Sumatera dan Demak di Jawa. Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini.
PERAN LAUT PADA MASA PENYEBARAN ISLAM
Seperti halnya Sriwijaya, Malaka pun menjadi tempat yang cukup subur bagi penyebaran agama. Berbeda dengan Sriwijaya yang menganut Budha, Malaka dikenal dengan keislamannya. Sebenarnya, pada mulanya seorang penguasa Malaka yang bernama Parameswara memang beragama Hindu-Budha, tetapi pada masa akhir pemerintahannya dia berpindah ke agama Islam. Dia menggunakan gelar Iskandar Syah. Mungkin kepindahannya ke agama Islam dipengaruhi oleh banyaknya pedagang muslim yang berdagang di Malaka.
Islam merupakan agama yang tidak bisa dipisahkan dengan bangsa ini. Islam merupakan agama yang paling banyak dianut oleh penduduk Indonesia saat ini. Menurut M.C. Ricklefs, Islam menandai era sejarah modern dari Indonesia. Di berbagai pelabuhan di Indonesia seperti Tuban dan Gresik agama ini tumbuh dengan subur. Tentu agama ini memiliki peranan tersendiri dalam proses integrasi wilayah-wilayah di Indonesia. Berbeda dengan agama Hindu yang mengenal pembagian kasta, Islam dinilai lebih egaliter sehingga mudah mendapatkan pengikut. Pembagian tingkatan dalam agama ini mungkin hanya pada seorang guru (kyai) dan seorang murid (santri). Selain itu, agama Islam dengan ideologi perang sabilnya menjadi alat yang sangat penting demi memobilisasi massa dalam menghadapi penindasan yang dilakukan pada masa kolonial berlangsung.
PERAN LAUT PADA MASA KOLONIALISME BANGSA EROPA
Memasuki era kolonial, laut tetap memerankan perannya sebagai alat integrasi yang cukup penting. Kongsi dagang tersukses yang pernah ada di Indonesia, VOC (Vereenig-de Oost-Indische Compagnie), selama kurang lebih 200 tahun berkuasa di Indonesia. selain kekuatan militernya yang sangat kuat, VOC juga memiliki angkatan laut yang kuat pula. Demi mengawasi lancarnya monopoli, mereka menggunakan perahu kora-kora yang biasa disebut pelayaran Hongi. VOC dibawah pimpinan J.P. Coen meletakkan sebuah tempat berpijak yang kokoh, yaitu. Batavia yang sekarang bernama Jakarta. Batavia dijadikan pusat administrasi VOC. J.P. Coen juga dikenal kejam dan memiliki prinsip yang sangat kuat. Menurutnya VOC tidak dapat menguasai perdagangan tanpa melakukan perang dan sebaliknya tidak bisa melakukan perang tanpa menguasai perdagangan. Salah satu buktinya adalah di Maluku. Keinginan VOC untuk memonopoli rempah-rempah tak mendapatkan perlawanan berarti karena keunggulan angkatan laut VOC. Konsekuensinya tentu daerah tersebut harus tunduk dan menjadi wilayah kekuasaan dari VOC.
VOC dengan kekuatan angkatan darat maupun lautnya serta kebijakan monopoli perdagangannya menjadikan kongsi dagang ini memiliki wilayah yang cukup luas. Wilayah-wilayah VOC merupakan wilayah yang kini menjadi Indonesia. Meskipun kongsi ini mengalami kebangkrutan pada 31 Desember 1799, secara tidak langsung memberikan dampak yang sama terhadap wilayah yang pernah dikuasainya. Kekerasan maupun perang yang dijalankan di beberapa daerah menumbuhkan rasa senasib antarwilayah yang pernah dikuasai oleh VOC. Hal ini kemudian menjadi alat pemersatu yang sangat efektif dalam menghadapi kolonialisme.
Pada sebuah transaksi perdagangan terbukti memberikan pengaruh tidak terbatas hanya dalam bidang ekonomi saja, melainkan pengaruh lain dibidang kultural seperti agama. Selain itu, tentu diperlukan sarana yakni bahasa yang sama demi tercapainya kelancara dalam sebuah transaksi. Bahasa Melayu yang merupakan bahasa dari kerajaan Sriwijaya menjadi bahasa yang digunakan dalam perdagangan laut. Bahasa memang menjadi alat yang sangat vital dalam hubungan perdagangan. Bahasa Indonesia (Melayu) akhirnya dipilih sebagai bahasa nasional yang diikrarkan oleh para pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda. Salah satu poin dari sumpah tersebut adalah “Kami putra-putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Hal ini menjadi bukti bahwa bahasa merupakan salah satu alat pemersatu wilayah yang cukup penting perannya.
Laut sebagai alat pengintegrasi wilayah-wilayah yang kini menjadi Indonesia telah dapat dibuktikan kebenarannya. Berpangkal dari adanya sebuah perdagangan laut, pengaruh kultural lain seperti agama dan bahasa semakin memperkuat adanya sebuah ikatan antarwilayah.
PERAN LAUT BAGI NEGARA INDONESIA PADA MASA KINI
Peranan Laut Sebagai Pengontrol Iklim Bumi
Laut memiliki peranan yang sangat penting dalam mengontrol iklim di Bumi. Karena laut memindahkan panas dari daerah ekuator menuju ke kutub. Tanpa peranan laut, maka hampir keseluruhan planet Bumi akan menjadi terlalu dingin bagi manusia untuk hidup.
Lebih dari 70% bagian dari planet Bumi ditutupi oleh air (dimana sebagian besarnya adalah lautan). Air laut bergerak secara terus-menerus mengelilingi Bumi dalam suatu sabuk aliran yang sangat besar (global conveyor belt). Air laut bergerak dari permukaan ke dalam samudera dan kembali lagi ke permukaan. Angin, salinitas dan temperatur air laut mengontrol sabuk aliran global ini. Sabuk aliran inilah yang berperan memindahkan energi panas yang dipancarkan oleh Matahari ke Bumi. Pergerakan air laut mengelilingi Bumi dalam suatu sabuk aliran global memerlukan waktu sekitar 1000 tahun.
gambar global conveyor belt
Laut juga berperan menangkap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dalam jumlah yang sangat besar. Sekitar seperempat CO2 yang dihasilkan oleh manusia dari hasil pembakaran bahan bakar fosil diserap dan disimpan di laut. Di beberapa bagian laut, CO2 dapat tersimpan hingga berabad-abad lamanya dan berperan sangat besar dalam mengurangi pemanasan global.
Perbedaan sifat fisik laut dan daratan juga dapat menimbulkan gerakan udara (angin). Bersama-sama angin uap air laut terbawa dan dapat menyejukkan atau memanaskan tempat yang dilalui serta dapat menyebabkan turunnya hujan.
Peran Laut Bagi Pertahanan dan Keamanan
Keberadaan laut di sebuah negara juga menjadi perlambang kekuatan sebuah negara. Indonesia dengan jumlah kawasan laut yang cukup luas sejatinya menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara maritim yang tangguh, tentunya dengan dibarengi kekuatan sistem pertahanan dalam negeri yang baik. Laut Indonesia selain luas juga memiliki kekayaan yang luar biasa.
Sejarah telah membuktikan bahwa penguasaan laut sangat menentukan pertahanan dan keamanan negara. Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, laut dapat digunakan untuk mengamankan dan mempertahankan keutuhan seluruh wilayah tanah air dari berbagai ancaman yang datang dari negara lain.
Peran Laut Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Laut merupakan tempat manusia mengembangkan ilmu pengetahuan. Banyak hal-hal besar yang Tuhan ciptakan di dalam laut menjadi stimulus bagi manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peran Laut Sebagai Sarana Transportasi
Laut bagi bangsa Indonesia bukanlah sebagai pemisah melainkan sebagai pemersatu bangsa. Melalui jalur laut lah, bangsa Indonesia bertransportasi ke luar pulau. Melalui jalur laut juga, sebagian besar keperluan bangsa Indonesia diangkut. Laut merupakan sarana lalu lintas air yang murah, karena hampir tidak diperlukan biaya pembuatan dan pemeliharaan untuk jalur lalu lintas dilaut. Melalui laut, bermacam-macam hasil dapat didistribusikan dari satu tempat ke tempat lain. Laut dapat juga dijadikan sarana untuk menjalin hubungan timbal balik antara negara yang satu dengan negara yang lain.
Peran Laut Sebagai Sumber Pangan (Pertanian dan Perikanan)
Di lautan akan berkembang banyak flora dan fauna yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Laut Indonesia berfungsi sebagai sumber pangan terutama protein hewani dalam bentuk ikan dan hasil laut lainnya. Bangsa Indonesia mampu mengekspor ikan dan hasil-hasil laut lainnya ke mancanegara. Indonesia juga berhasil dalam mengembangkan usaha perikanan, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor.
Di dalam laut terdapat berbagai jenis ikan yang jumlah sangat banyak. Secara geografis perairan yang kaya berbagai jenis ikan antara lain tepian Laut Cina Selatan, tepian Samudra Pasifik, dan tepian samudra Hindia. Di Indonesia, laut yang kaya akan ikan antara lain Laut Natuna, Laut Sulawesi sampai Papua, laut di sebelah barat Pulau Sumatra sampai sebelah selatan Nusa Tenggara Timur. Dari laut seorang nelayan dapat memperoleh penghidupan hanya dari menangkap ikan, tidak perlu mereka membuat kolam untuk beternak ikan. Cukup bermodalkan pancing, jala dan kapal maka kegiatan berekonomi dapat dijalankan.
Di bidang pertanian laut memiliki perananmisalnya budidaya rumput laut. Manfaat dari rumput laut di antaranya, sebagai bahan pembuat agar-agar dan bahan dasar kosmetika.Tumbuhan seperti rumput laut dapat dijadikan sumber energi bagi manusia. Rumput laut saat ini banyak digemari oleh masyarakat. Rumput laut dapat dijadikan pelengkap dalam es, makanan ringan, ataupun sebagai agar-agar. Selain rumput laut masih banyak tumbuhan di lautan yang dapat digali manfaatnya.
Peran Laut Sebagai Sumber Pertambangan
Laut juga termasuk wilayah pertambangan yang sangat potensial bagi bangsa Indonesia. Sumber bahan tambang yang terdapat di laut di antaranya minyak, gas bumi, endapan timah, dan bauksit. Di Indonesia terdapat sekitar 50 cekungan dasar laut yang potensial menghasilkan minyak dan gas bumi. minyak bumi dan gas bumi Indonesia sudah diekspor ke mancanegara.
Selain itu banyak mineral yang dihasilkan dari laut seperti:
- Fosfat berasal dari tulang-belulang ikan dan kotoran burung pemakan ikan. Fosfat dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk.
- Endapan metalik,seperti timah dan bauksit.
- Garam, kegiatan penambangan garam di Indonesia antara lain di pantai Pulau madura (Sumenep, Kalianget) serta di pantai Pulau Jawa (Rembang).
Peran Laut Sebagai Tempat Olahraga, Sarana Rekreasi dan Pariwisata
Sebagai sebuah negara tropis, panorama laut Indonesia sangat luar biasa indah dan dapat dijadikan pusat wisata bahari sehingga dapat menambah devisa negara. Contohnya saja Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara, terumbu-terumbu karang di Lombok dan Taman laut Wakatobi di Sulawesi Tengah.
Pemandangan laut yang indah baik di pantai maupun di dalam laut menarik perhatian, Laut juga merupakan sarana untuk olahraga air seperti menyelam, selancar air, dan berlayar, sehingga menarik minat para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Peran Laut Sebagai Bahan Baku Obat-Obatan
Laut juga sangat terkenal dengan kekayaan alam nabati maupun hewani yang dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan obat-obatan. Berbagai bahan kimia yang terkandung dalam biota laut dapat digunakan untuk bahan baku obat-obatan. Ekstrak dari berbagai jenis tumbuhan dan hewan itu sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, baik untuk mengobati maupun mencegah berbagai macam penyakit.
Peran Laut Sebagai Wahana Konservasi Alam
Laut mempunyai sifat khusus untuk melindungi dan melestarikan lingkungan. Pemerintah Indonesia telah melaksanakan pengembangan kawasan konservasi laut di Indonesia seluas 10 ribu ha(hektar) pada tahun 2000.
REFERENSI
- Abdulah, Taufik. Dari Hasrat Kemajuan ke Pembentukan Bangsa. IdAS. Vol. 5, Bab 3. Halaman 88.
- Annehira.com. Laut Indonesia dan Pemanfaatannya. Diakses 25 Juni 2014. Tersedia: http://www.anneahira.com/laut-indonesia.htm
- bangkusekolah-id.blogspot.com. Manfaat Laut Bagi Kehidupan. Diakses 25 Juni 2014. Tersedia: http://bangkusekolah-id.blogspot.com/2014/02/manfaat-laut-bagi-kehidupan.html
- divetripindonesia.com. Peran Laut Untuk kehidupan Manusia. . Diakses 25 Juni 2014. Tersedia: http://www.divetripindonesia.com/Articles/Peran_Laut_untuk_Kehidupan_Manusia.html
- Gunawan, Restu dkk (2013). Sejarah Indonesia kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- Muljana, Slamet.(2006)Sriwijaya, Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.
- Primadwianto (2013). Perdagangan Laut dan Kesatuan. Diakses 25 Juni 2014. Tersedia: http://primadwianto.wordpress.com/2013/06/29/perdagangan-laut-dan-kesatuan/
- Ricklefs, M.C. (2008)Sejarah Indonesia Modern, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta
- W. Pranot, Suhartono ( 2001)Revolusi Agustus Nasionalisme Terpasung dan Diplomasi Internasional. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama.
- wikipedia.org. Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha. Diakses 25 Juni 2014. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_pada_era_kerajaan_Hindu-Buddha
Komentar
Posting Komentar